Memilih Tim Kreatif

Terkadang bisnis kreatif yang dijalankan terjebak dalam situasi sulit atau kesalahan-kesalahan manajerial kian menumpuk. Agar dapat menemukan jalan keluar dari masa sulit, manajer kreatif mungkin perlu menginstropeksi diri sendiri dengan beberapa pertanyaan sederhana. Sangat penting untuk terlebih dahulu mengamati segala hal yang terjadi di sekitar bisnis kreatif yang dijalankan. Meneliti kembali lebih dekat pada rincian dari bisnis kreatif dan mencari tahu perkembangan terbaru yang terjadi pada pesaing.

Setelah manajer kreatif sadar akan situasi bisnis kreatifnya, maka harus bisa mengidentifikasi berbagai hal yang dapat dilakukan terkait dengan situasi tersebut, sehingga dapat membantu manajer kreatif rencana aksi untuk melepaskan diri dari jebakan situasi yang sulit. Misalnya, jika manajer kreatif ternyata terus menerus mengoreksi karyawan, mempertanyakan mengapa dan apa yang dapat dilakukan tentang hal itu dapat mengungkapkan bagaimana manajer kreatif dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan mencapai tujuan.

Salah satu hal yang perlu dicatat, tidak peduli seberapa brilian ide bisnis kreatif adalah kesuksesan startup bisnis kreatif tergantung pada sumber daya manusia kreatif. Bersamaan dengan karyawan utama, manajer kreatif perlu memiliki lima macam penasehat kreatif yaitu personal trainer, domain expert, connector yang bisa menciptakan perkenalan dan menjalin hubungan dengan huge networks, industrial celebrity untuk brand dan technical experts. Lima elemen tim tersebut juga harus dihire sesuai dengan kriteria yang tepat dan memiliki chemistry yang kuat dengan manajer kreatif.

http://achmadyanu.com/?p=235

//

Peningkatan Keahlian Desainer

Dewasa Sebagai seorang desainer grafis, tentunya Anda harus selalu meningkatkan kemampuan Anda. Mengapa demikian? Desain grafis adalah bidang yang cepat sekali mengalami perubahan baik kreatif maupun teknis. Sementara itu mudah sekali untuk terjebak dalam mempelajari keterampilan teknis baru, itu sama pentingnya untuk fokus memperbaiki dan mendorong batas-batas kreativitas kita sebagai desainer grafis yang baik. Anda harus bertekad untuk tidak membiarkan desain Anda tumbuh stagnan, melainkan melanggar dan meningkatkan dengan waktu. Berikut terdapat tips untuk meningkatkan keahlian sebagai desainer grafis yang akan membantu Anda terus belajar, memperkuat kreativitas dan menjadi desainer grafis terbaik.

 

Menjadi Kolektor

Tips pertama untuk meningkatkan kemampuan Anda sebagai desainer grafis adalah setiap kali Anda melihat sebuah desain yang menginspirasi Anda, kumpulkanlah dan bawalah pulang. Kumpulkan ratusan brosur dan poster, kemudian masukan kedalam 1 file. Dengan hal ini, jika Anda mengalami kebuntuan, Anda dapat membuka file Anda untuk mencari inspirasi.

 

Belilah Buku

Koleksilah buku-buk mengenai desain grafis. Setidaknya dalam 1 bulan, Anda dapat membaca satu buku mengenai kreativitas maupun teknis dalam desain grafis.

 

Baca Blog Mengenai Desain

Cobalah untuk belajar dari orang lain. Untuk menjadi desainer grafis yang baik, alangkah baiknya untuk Anda belajar dari orang lain. Sesekali bukalah blog mengenai desain. Karena pada zaman sekarang, web adalah salahsatu sumber informasi terbaik.

 

Buatlah Blog Desain

Setelah Anda membaca blog desain orang lain, sekarang waktunya Anda membuat blog desain Anda sendiri. Itu dapat membuat Anda lebih analitis dalam pekerjaan Anda sendiri.

 

Bergabunglah di Komunitas Desain

Sebagai desainer grafis freelance, bergabung dalam komunitas desain adalah suatu keharusan. Tidak hanya membuat Anda tetap up-to-date dalam dunia desain, tetapi juga bagus untuk umpan balik dan kritik.

 

Ambillah Banyak Foto

Fotolah setiap objek yang membuat Anda terinspirasi. Seperti bangunan, tekstur atau hanya sekedar bayangan. Tidak harus dengan kamera yang bagus, tetapi dengan kamera handphone Anda pun juga cukup baik.

 

Buatlah Proyek Palsu

Setiap Anda merasa tidak ada kerjaan, cobalah untuk membuat sebuah proyek palsu seperti menciptakan merek palsu untuk sebuah perusahaan. Desain logo, stationary, brosur, ataupun website. Ada baiknya untuk melakukan hal ini sekali karena itu membuat desain menyenangkan dan membuat kreativitas Anda bekerja tanpa keterbatasan.

 

Cobalah Buat Ulang Desain Orang Lain

Tidak ingin menciptakan merek palsu untuk desain? Cobalah mendesain ulang proyek orang lain. Bantuan ini adalah Anda mengevaluasi apa yang “mereka” lakukan salah dan apa yang Anda bisa berbuat lebih baik.

 

Cobalah Buat Ulang Desain Lama Anda

Daripada dihapus, lebih baik Anda coba buat ulang desain lama Anda. Mungkin Anda akan terkaget-kaget  betapa minimnya ilmu atau banyaknya kesalahan dalam desain-desain lama Anda.

 

Hadiri Kuliah atau Seminar

Belajar dari orang lain pun bisa Anda coba dengan menghadiri kuliah ataupun seminar yang dilaksanakan beberapa kampus. Anda pasti akan belajar satu atau dua pelajaran baru dari hal itu.

 

Bersosialisasi Dengan Desainer Grafis Lain

Dengan menghadiri kuliah atau seminar, Anda pasti akan bertemu dengan desainer grafis lainnya. Cobalah untuk bertukar nomor telepon atau email. Dengan memiliki jaringan dengan desainer grafis lain, Anda akan meningkatkan keterampilan Anda dan hal itu akan mendorong Anda untuk menjadi lebih baik.

 

Ambillah Kelas Desain

Banyak perguruan tinggi setempat memungkinkan Anda untuk mendaftar kelas tanpa mendaftar penuh waktu. Ini tidak hanya akan mengajarkan Anda beberapa hal-hal baru secara teknis, tetapi juga membuat Anda kembali di kelas rekan-rekan Anda.

 

Wawancara Desainer Grafis Lain

Selain akan mendapatkan jaringan atau kontak degan desainer grafis lainnya, Anda juga akan mendapatkan pengalaman yang menakjubkan. Dan tentunya mendapat pelajaran yang baik juga.

 

Lakukan Perjalanan

Jika Anda tidak sibuk, cobalah melakukan perjalanan ke luar kota atau bahkan ke luar negeri. Dengan melihat budaya baru, dan karya seni yang baru, itu akan membuat Anda membuka pikiran Anda ke dunia yang baru.

 

Pelajari Sesuatu yang Baru

Menjadi desainer grafis yang baik memang tidak mudah. Tetapi dengan mempelajari sesuatu yang baru, tanpa Anda sadari Anda akan terus meningkatkan kemampuan Anda.

 

Ambillah Buku Sketsa

Buku sketsa akan membantu Anda bekerja melalui ide-ide dengan cepat dan tanpa keterbatasan software desain. Dan tentunya, dengan buku sketsa Anda dapat menggambarkan ide Anda dimanapun Anda berada.

http://achmadyanu.com/?p=52#comment-165

//

Tahap Penting Pengembangan Ide

Kebanyakan klien menganggap desainer grafis adalah seorang penyihir yang bisa memunculkan ide-ide kreatif secara seketika, hanya dengan mengayunkan tongkat ajaib – atau dalam hal ini menggerakkan mouse dan memencet tombol-tombol kombinasi di keyboard. Padahal, sebagai seorang desainer grafis, kita tahu bahwa, kenyataannya justru sebaliknya.

Menciptakan sebuah ide desain yang orisinil sama sekali bukan sihir yang bisa terjadi dalam hitungan detik. Proses ini mencakup seluruh prosedur menuangkan ide kreatif yang bersumber dari otak desainer ke dalam hasil karya akhirnya.

 

Nah, hal paling sulit bagi seorang desainer grafis adalah menjelaskan proses kreatifnya di hadapan klien atau manajer proyek, sehingga mereka bisa memahami betapa sulit dan menantangnya profesi sebagai seorang desainer grafis. Tapi, tenang saja. Kali ini, saya akan membantu menyampaikan apa yang sribuddies mungkin tak bisa sampaikan kepada klien. Ya, inilah enam tahap penting dalam mengembangkan ide kreatif yang pastinya pernah dilalui oleh Anda, dan semua desainer grafik lainnya.

 

Belajar

Pembentukan ide desain dimulai dengan pembelajaran dan pemahaman yang mendalam tentang dasar-dasar desain yang ingin sribuddies ciptakan. Pemikiran kreatif Anda harus didukung oleh dasar pengetahuan dan kebijaksanaan yang baik mengenai tren dan perkembangan desain. Meskipun ini bukan kondisi yang mutlak diperlukan untuk mencapai kreativitas, tetapi dengan latar belakang yang kuat dari lapangan, Anda akan memiliki gambaran bagaimana mengaplikasikan ide-ide kreatif Anda ke dalam bentuk nyata.

 

Ikuti Pelatihan

Pelatihan sangat penting untuk mempelajari bagaimana melakukan sesuatu dengan benar. Terlepas dari fakta bahwa sribuddies merancang dengan tangannya sendiri atau dengan menggunakan beberapa perangkat lunak desain, Anda harus sepenuhnya terlatih dalam mengoperasikan alat-alat, sehingga tidak mengalami hambatan dalam proses kreatif untuk menghasilkan desain logo. Sebagai seorang desainer grafis, pelatihan sangat penting dalam efektif untuk menyelesaikan proyek desain Anda secara efektif.

 

Investigasi

Bahkan sebelum sribuddies mulai membayangkan sebuah ide, sribuddies harus memperoleh informasi yang cukup mengenai client, termasuk bidang usahanya, jasa yang ditawarkannya, karakter perusahaannya, dan lainnya. Kesalahan seorang desainer grafis yang terburuk adalah, langsung melompat ke tahap merancang, karena sebenarnya tahap investigasi ini sangat penting untuk menghasilkan ide-ide yang faktual dan relevan. Dalam sebagian besar kasus, Anda akan mendapatkan informasi ini dari client saat ia menjelaskan desainer yang ia inginkan. Tetapi, jika client tidak memberikan informasi yang cukup, maka beban jatuh ke pundak sang desainer sendiri untuk melakukan penyelidikan penuh mengenai hal-hal yang relevan yang dibutuhkan dalam merancang sebuah desain.

 

Pencerahan

Setelah pikiran Anda terpenuhi dengan data dan informasi yang cukup dan yang berkaitan dengan subjek, sekarang saatnya Anda akan menghadapi fase pencerahan di mana sebuah gagasan kreatif muncul muncul di kepala Anda, yang dapat Anda manfaatkan untuk melengkapi rancangan desain. Pada tahap ini, ide itu tidak sepenuhnya menetas dan perlu “dierami” agar lebih matang. Sebaiknya, Anda mulai mencatat hal-hal kecil dan potongan-potongan pikiran yang mulai bermunculan, agar kemudian dapat disatukan menjadi sebuah rancangan yang utuh.

 

Ideasi

Setelah melalui serangkaian fase yang berat, desainer grafis akhirnya sampai juga di tahap awal penghasilan ide kreatif. Sebut saja tahap ini ideasi (Ide kreatif+ Generasi). Di sini, Anda dapat mulai menyaring potongan-potongan kecil kreativitas yang telah sribuddies peroleh pada tahap sebelumnya, dan mengubahnya menjadi sebuah ide desain grafis yang tepat. Proses ini melibatkan kemampuan menganalisa rancangan-rancangan yang mungkin menarik untuk dikerjakan, dan menghilangkannya satu per satu, sampai didapat sebuah ide kreatif yang terbaik.

 

Eksekusi

Tentu saja, proses kreatif tidak selesai sampai di situ. Masih ada satu tahapan lagi yang sangat krusial dan menentukan hasil akhir dari seluruh fase yang telah Anda lewati. Apalagi kalau bukan eksekusi.

Salah satu kesalahpahaman umum dalam dunia desain grafis adalah bahwa, proses kreatif berakhir saat sebuah ide brilian tercetus. Padahal, tanpa pelaksanaan yang tepat, ide sejenius apapun akan gagal dan kerja keras sribuddies akan sia-sia. Makanya, fase eksekusi ini harus dijalankan dengan sangat seksama.

Fase ini melibatkan proses mengubah sketsa ke dalam format digital, menambahkan warna dan efek, serta menguji hasil akhir apabila diaplikasikan ke dalam beberapa media. Dan, setelah mendapat persetujuan akhir dari klien, maka barulah proses desain kreatif dapat dianggap selesai.

http://achmadyanu.com/?p=50#comment-164

Mengawasi Produktifitas Kreatif Diri Sendiri

Menjadi bos bagi diri kita sendiri bisa berarti juga menjadi pengawas bagi produktifistas diri. Menurut survei tahun 2013 oleh Marketing Services Experian menyebutkan bahwa orang di Amerika rata-rata menghabiskan setiap jam untuk kegiatan online, 16 menit dihabiskan di situs media sosial, sembilan menit dihabiskan di situs hiburan dan lima menit dihabiskan untuk belanja online.

Facebook dan Twitter dianggap hampir selalu lebih menyenangkan daripada bekerja. Konsumsi media digital ibarat cara untuk diet dan lebih berdampak pada meningkatnya obesitas mental karena terlalu banyak mengkonsumsi sejumlah besar informasi setiap harinya. Hal itu berarti bahwa manajer harus mampu mengambil keuntungan dari alat yang tersedia yang dapat membantu berkurangnya produktifitas. Terdapat 5 cara untuk menjadikan seseorang lebih produktif yaitu sebagai berikut:

  1. Penyelamatan Waktu, penting dilakukan agar kita bisa menyusun prioritas waktu untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan. Semakin banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat maka semakin baik pula produktifitas kita.
  2. Pelacakan Waktu, merupakan proses evaluasi diri atas apa saja yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk mengukur efisiensi diri.
  3. Blokir Gangguan, dilakukan karena gangguan akan terus datang. Arti dari gangguan adalah hal-hal yang menghambat kita untuk menyelesaikan pekerjaan.
  4. Abaikan Hal-Hal yang tidak Berhubungan dengan Pekerjaan, penting dilakukan karena tidak semua hal yang dijumpai itu berhubungan dengan pekerjaan utama dan hal itu bisa menjadi hambatan penyelesaian pekerjaan.
  5. Kontrol Diri, pengendalian diri ini memang sangat harus dilakukan oleh setiap orang agar mampu memiliki pemahaman yang kuat tentang mana saja yang memang harus diselesaikan secara cepat agar tidak membuang waktu.

http://achmadyanu.com/?p=244

Realisme

Francisco de Goya (1746-1828) adalah tokoh yang sering dihubungkan dengan realisme dan romantisme. Goya memandang dunia ini tanpa ilusi. Ia tidak lari dari kenyataan, karyanya adalah refleksi dari keadaan yang ada di sekitarnya. Goya terkenal sebagai pelukis potret. Lukisan-lukisan potretnya sangat mengagumkan kelembutannya. Seperti pada karya potret istrinya “Josefa Bayeu” atau “Madame Goya” tahun 1798. Lukisannya yang terkenal adalah sepasang lukisan “Maja” (dibaca “maha”) yang bertelanjang dan berpakaian (1797-98). Selain dari Goya, pelukis realisme adalah Honore Daumier (1808-1979) diwujudkan lewat karya-karya karikaturnya dengan teknik lithografi dibuatlah tidak kurang dari 4000 karya karikatur baik untuk koran maupun untuk dirinya sendiri (Soedarso SP, 1990: 24-26).

Realisme adalah aliran seni yang berusaha untuk meniru bentuk di alam nyata semirip mungkin. Pada awal perkembangan seni lukis, realisme adalah tujuan utama untuk mendapatkan lukisan yang indah. Tokohnya Gustave Courbet (1819-1877) dan Jean François Millet. Jean François Millet adalah kelompok pelukis dari Barbizon (nama sebuah desa di dekat hutan Fontainebleau yang tidak jauh dari Paris). Gustave Courbet pernah berkata dengan pongahnya, ia mengatakan “Tunjukan Malaikat padaku dan aku akan melukisnya” yang mengandung arti bahwa baginya lukisan itu pada dasarnya adalah seni yang konkrit, menggambarkan segala sesuatu yang ada dan nyata. Dengan perkataan lain ia hanya mau mendasarkan seninya pada penyerapan pancainderanya saja (khususnya mata) dan meninggalkan fantasi dan imaginasinya. Ia hanya melukis apa adanya tidak kurang tidak lebih. Karya-karyanya pada tahun 1849 diantaranya: Habis makan di Omans (mendapat hadiah medali ke dua), Pemakaman di Omans atau sering disebut sebagai Pemakaman Romantikisme (Soedarso SP, 1990: 27).

Dalam situs http://id.wikipedia.org/wiki/Realisme_%28seni_rupa%29 dijelaskan bahwa Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subyek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang bermula di Perancis pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India.

http://achmadyanu.com/?p=266

//

Art Nouveau, Gambaran Keindahan Floral

Art Noveau adalah sebuah aliran seni yang memiliki gaya dekoratif tumbuhan (flora) yang liuk-liuk. Aliran ini muncul pertama kali muncul di Eropa dan Amerika pada tahun 1819 hingga menjelang perang dunia pertama (1914). Art Noveau berasal dari sebuah toko di Paris yang dibuka tahun 1895 oleh Stegfried Bing. Di Eropa aliran ini menggunakan beberapa nama, diantaranya: Jugendstill (Jerman), Vinna Secession (Austria), Stile Liberty (Italia), Modernista (Spanyol) dan Glassgow School (Inggris) seperti yang telah disebutkan di atas.

Hal tersebut di atas, juga dijelaskan dalam web http://www.artchive.com/ artchive/ art_nouveau.html., yaitu “An international style of decoration and architecture which developed in the 1880s and 1890s. The name derives from the Maison de l’Art Nouveau, an interior design gallery opened in Paris in 1896, but in fact the movement had different names throughout Europe. In Germany it was known as ‘Jugendstil’, from the magazine Diejugend (Youth) published from 1896; in Italy ‘Stile Liberty’ (after the London store, Liberty Style) or ‘Floreale’; in Spain ‘Modernista’, in Austria ‘Sezessionstil’ and, paradoxically, in France the English term ‘Modern Style’ was often used, emphasizing the English origins of the movement.

Pada masa gerakan Art Nouveau, ada seorang tokoh bernama Louis Sullivan (1856-1924) melontarkan slogannya “Form Follows Function” yang mengandung maksud bahwa semua bentuk harus ada fungsinya dan tahun 1897 Adolf Loos dengan kata-katanya “makin rendah tingkat budaya suatu bangsa, makin meriahlah ornamentasinya”. Karena itu di kemudian hari seni dan arsitektur menjadi satu dalam madzab Bauhaus, maka baik seni lukis maupun seni bangunan dalam naungannya berusaha untuk menjadi sesederhana mungkin (Soedarso SP, 1990: 68).

Gerakan Art Nouveau muncul pada awal abad 20 di negara-negara Eropa seperti Belanda, Belgia dan Jerman. Gerakan Art Nouveau tidak seperti Art & Craft yang memusuhi mesin, gerakan ini lebih merupakan seni terapan pada awalnya. Wujud desainnya seperti sejenis flora aneh atau organisme yang hidup. Berupa bentuk-bentuk yang mengalun, meliuk, berdenyut, menggeliat dan sebagainya, yang kadang tidak menggambarkan apapun. Bentuk bangunannya memperlihatkan keterpaduan antara hiasan dan struktur, strukturnya sendiri terkesan dekoratif. http://www.geocities.com/ sta5_ar530/data/01renaisanspurna.htm.

Nilai lebih yang dimiliki Art Nouveau adalah keinginan untuk menerima mesin (sehingga antisipasi kuantitas produksi menjadi teratasi) serta menerima craft sebagai bagian pula. Hanya saja, setiap gerakan biasanya memiliki kekurangan, dan demikian pula halnya dengan Art Nouveau. Salah satunya adalah pergesekan antara sisi estetika dengan fungsionalitas, terutama berkaitan dengan bahan yang digunakan (semacam structure vs decoration). Misalnya penggunaan bahan-bahan yang terbuat dari baja yang baik secara struktur tetapi menyulitkan secara dekorasi, terutama terkait dengan masalah besarnya dana yang harus dikeluarkan (secara sederhana: ignoring the characters of element). Terkadang sebuah bentuk arsitektur yang begitu indah tetapi ditempatkan pada lokasi yang tidak semestinya, seperti lampu dengan ornamen yang luar biasa detil dan indah, tetapi ditempatkan pada sebuah stasiun yang super sibuk sehingga tidak bisa dinikmati oleh pengguna stasiun tersebut (http://www. veetra.com/index.php? option=com_content&task=view&id=50&Itemid=71& PHPSESSID=f906bd971).

Art Nouveau mempengaruhi lahirnya sekolah desain Bauhaus di Jerman pada tahun 1919. Sehingga tercapainya keserasian dan kesinambungan ke arah kemajuan dan modernisasi mebel. Di Indonesia pengaruh ini dapat dilihat pada perbedaan desain kursi ketua MPR dan wakil ketuanya. Dimana kursi ketua MPR didesain lebih berwibawa dibandingkan para wakil ketuanya. Begitu juga Presiden dan Wakil Presiden pun tidak boleh menyaingi kewibawaan kursi ketua MPR. Tetapi dalam kedudukannya harus didesain paling berwibawa diantara kursi-kursi lain dalam struktur pemerintahan.

Disamping itu Art Nouveau juga berpengaruh terhadap grafis, yaitu dapat dilihat pada logo perusahaan transportasi terbesar di Amerika pada tahun 1868. Yang tercermin dari bentuk logo Union Pacific yang berupa tameng dengan pola garis-garis dengan warna merah biru yang sangat khas Amerika. Pada proses evolusi desain logonya mengalami perubahan sebanyak 27 kali dan pada dasarnya, proses perubahan logo sebanyak itu dapat dibagi dalam beberapa fase perubahan, sesuai dengan keadaan zaman dan gaya desain yang dipergunakan.

Ciri-ciri desain Art Nouveau adalah merupakan perkembangan desain tradisional-modern, diantaranya merupakan pergantian mebel tradisional oleh mesin dan adanya motif tumbuh-tumbuhan sebagai aspek dekorasi atau hiasannya.

http://achmadyanu.com/?p=264